Home

   

HOME
SELAMAT DATANG DI BLOGGER TOKO SEPATU ONLINE SAYA

A. SEPATU ADIDAS

     Adidas Samba Classic 


Adidas Samba adalah sepatu latihan sepakbola untuk penggunaan di dalam ruangan (indoor).
Sepatu ini adalah yang kedua terlaris di antara sekian banyak produk populer keluaran Adidas dalam waktu-waktu terakhir. Adidas Samba telah terjual sebanyak 35 juta pasang di seluruh dunia, hanya satu peringkat di bawah sepatu legendaries Adidas Stan Smith.

Deskripsi Produk

Sepatu favorit para penggemar sepak bola ini dibuat dalam beberapa pilihan warna. Meski demikian, warna hitam yang klasik dengan aplikasi tiga garis putih adalah yang paling populer. Keunikan sepatu ini adalah sol karet warna sawo matang yang membuatnya beda dari sepatu Adidas lainnya. Sepatu indoor kebanggaan Adidas ini memiliki kulit yang lembut dan sol berbahan karet yang memberikan rasa pengendalian penuh bagi pemain. Kulit pada bagian atasnya pun terasa nyaman dan lembut menyentuh kaki. Bobotnya pun ringan sehingga tidak menghambat gerak. Bahkan, Adidas menyediakan sol luar untuk digunakan di atas permukaan lapangan indoor yang dipoles.
Bagian sol yang terbuat dari karet khusus ditujukan untuk memberikan daya hela kepada kaki pemain dan dijamin tidak menimbulkan rasa sakit atau pegal karena telapaknya diberikan bantalan mengikuti kontur.

Sejarah dan Perkembangan 


Adidas Samba diproduksi secara perdana pada tahun 1950 untuk membantu klub sepakbola melatih para pemainnya di atas lapangan yang keras seperti es (alasan yang mendasari penggunaan sol karet). Rancangan aslinya meliputi aplikasi tiga garis yang klasik dan lidah sepatu yang bisa dilipat sebagai ciri khas. Bertahun-tahun kemudian, Adidas Samba mengalami perubahan demi perubahan hingga menjadi Samba Millenium dan Samba ’85. Meski edisi baru muncul, model-model sepatu yang klasik tetap diproduksi dan diberi nama Classic M. Jika model yang original biasa digunakan untuk berlatih, bermain sepakbola iseng, dan futsal, Classic M lebih populer dipakai sebagai bagian dari pakaian bergaya casual. Untuk lebih mengenal model-model Adidas Samba, berikut adalah beberapa jenis produknya yang telah dilepaskan ke pasaran dan memperoleh sambutan baik, yaitu Samba Classic M, Samba Special, Samba Super Indoor, Samba Millenium, Samba Sleek, Samba Super Suede, Samba OT Tech, dan lain-lain. Khusus untuk event Piala Dunia FIFA 2010, Adidas memperkenalkan Samba World Cup.

Adidas Bali

Adidas Porsche






Adidas Porsche design ini merupakan edisi khusus mobil porsche. Design yang terlihat ciamik sedikit agak mewah menurut saya sangat cocok dipake di indor outdor juga syip.


Adidas Ransom Valley



Adidas Dragon 




Adidas Gazelle 



Adidas Grand Prix




Adidas Vespa

Adidas Vespa juga merupakan edisi khusus scooter vespa, terlihat waow juga.
Mungkin masih banyak lagi design dan bentuk yang keren dari adidas,


Sayang setau saya sepatu ini tidak diproduksi di Indonesia, tapi gak tau juga itu sepatu edisi khusus untuk pulau bali atau gimana, saya mencari asal usul sejarah dari sepatu ini tidak nemu, tapi kayaknya iya itu edisi khusus pulau bali hehe maap kalo sok tau.









  B. SEPATU VANS

LAMBANG VANS


PENCIPTA VANS (Paul Van Doren)

Sejarah Vans Shoes

      Vans berdiri pada tahun 1965 di california Pendirinya bernama Paul Van Doren. Pertamanya buat sepatu biasa aja bukan buat skateboard. Paul Van Doren sebelumnya pernah bekerja di pabrik sepatu selama 20 tahun dan terpikir kenapa ngga bikin merk sendiri,dan muncullah Vans. Pertamanya Vans merupakan bisnis keluarga yang dikelola oleh keluarga Paul Van Doren sendiri,istri dan putrinya Paul terlibat didalamanya. Adik dari Paul Van Doren bernama"Dan"memiliki peranan penting dalam berkembangnya Vans pada era tahun 70an. "Dan" mengusulkan kepada Paul untuk membuka retailer vans sebanyak 13 toko di "Bay Area" pada periode tahun 71 sampai tahun 74. Tetapi pada tahun 74 karena penjualan yang sedikit toko retailer pun tutup tetapi "Dan" tetap menjadi penjual Vans di 
kawasan "Bay Area". Vans kembali dikenal ketika para skateboarder pada era itu mengenakan sepatu vans dan terlihat di majalah2 skateboard pada masa itu. Sejak terlihat di majalah2 skateboard, vans pun banyak yang mencarinya dan pada tahun 76-78 vans membuka toko di Inggris dan Belanda. Mungkin yang udah nonton The Lords of Dog Town kalian melihat Stacy Peralta ataupun Tony Alva memakai sepatu Vans authentic warna biru navy, Tahun 70an para skateboarder masa itu memilih vans karena harganya terjangkau,tahan lama,nge'grip dan mereka dapat merasakan papan mereka. Vans pada masa itu disbut "off the wall shoes" krena d belakang sepatu vans ada tulisan "Off the wall" lebih terlihat dibanding tulisan vans.


      Sebenarnya, Kata"off the wall"yang ada di belakang sepatu vans berasal dari obrolan Stacy Peralta dan Tony Alva di toko vans yang berada di santa monica. Alva dan Peralta menggunakan kata "off the wall" ketika mereka berbicara mengenai bermain skateboard di kolam renang atau "pool", Di film Lord of dog town para skateboarder pada era 70an itu menggunakan kolam renang buat tempat bermainnya, yang jelas kolamnya kering lahyaa. Nobody was going out of the pool and into the air sampai Tony Alva bisa melakukannya, Skip Engblorn berkata "Man,You just went off the wall". "Off the wall" sangat menempel dikepalasehingga vans menambahkan kata itu di dalem logo "turtle" yang gambarnya skateboard itu loh. Nahh begitulah sejarah si "off the wall" yang berada di belakang sepatu vans yang disebut "turtle" itu. Pada tau kan vans old skool? di pinggir nya tuh ada garis putih yang ngga lures? Saya may cerita sedikit tenting itu hahaha. Pada tahun 68 adidas mempunyai tiga garis itu loh, pada tahun 70an nike muncul dengan ceklis nya itu dan vans perlu juga tanda kaya gitu, Paul van Doren selalu memikirkan yang cocok buat tandanya vans. akhirnya suatu hari Paul secara iseng membuat garis yang dia mau untuk vans, Paul memperlihatkan garis teersebut kepada kerabatnya dan mereka menyukainya sehingga dipakailah tanda yang di beri nama "Jazz Stripe" itu. "Jazz Stripe" dipasangkan di sepatu vans old skool style 36 yang di release tahun 77 dan itu merupakan sepatu vans pertama yang ada kulitnya. Garis samping yang ada di sepatu vans old skool itu merupakan gambar random Paul, karena vans membutuhkan tanda pada masa itu. Vans meruapakan perusahaan sepatu pertama yang menawarkan "custom made shoes". Vans kalo ngga salah ngga buka original vans store nya di indonesia karena adanya vans off the top di indonesia, kalo ngga salah tapi yah :p



C. SEPATU ALL STAR

                Converse All Star:
1. Terdapat barcode pada disain tag size:
tidak ada barcode pada disain sebelumnya.
tidak ada barcode pada disain sebelumnya.
2. Terdapat tulisan “Converse” pada heel patch.
Pada disain sebelumnya, heel patch hanya bertuliskan "All Star" dan logo bintang di antara kata "All" dan "Star" saja
Pada disain sebelumnya, heel patch hanya bertuliskan “All Star” dan logo bintang di antara kata “All” dan “Star” saja

3. Terdapat kata “Converse” pada logo dibagian lidah bagian luar sepatu:

Sama seperti disain heel patch, sebelumnya hanya bertuliskan "All Star" dan logo bintang saja.
Sama seperti disain heel patch, sebelumnya hanya bertuliskan “All Star” dan logo bintang saja.
Namun masih banyak juga ditemukan Converse Original di Sp*rt Stati*n dan dealer resmi Converse yang masih menggunakan detail lama. Mungkin barang lama kali ya. 😀

Story of Converse

Lagi-lagi, admin akan membawa kalian ke masa lalu. Kali ini, admin akan menceritakan secara singkat tentang perjalanan Converse. walaupun dulu admin pernah menceritakannya di twitter, namun admin rasa, alangkah baiknya jika admin tulis kembali pada postingan kali ini. Biar lebih asik.
Oke, jadi begini ceritanya:
Converse didirikan oleh sesorang pengusaha sepatu yang bernama Marquis Mills Converse di umur 30. Marquis Mills Converse yang sebelumnya bekerja sebagai manager di sebuah perusahaan sepatu, membuka Converse Rubber Shoe Company di Malden, Massachusetts pada tahun 1908. Perusahaan ini merupakan produsen sepatu berbahan karet, menyediakan alas kaki bersol karet untuk pria, wanita, dan anak-anak. Hingga tahun 1910, Converse memproduksi 4.000 sepatu setiap hari, dan tidak sampai di tahun 1915 perusahaan ini mulai membuat sepatu khusus untuk atletik atau tennis.
Puncak kesuksesanya dimulai pada tahun 1917 ketika sepatu basket Converse All-Star diperkenalkan. Kemudian pada tahun 1921, seorang pemain basket bernama Charles H. “Chuck” Taylor mengeluh ke Converse karena sakit kaki yg disebabkan sepatu itu alu Converse memberinya pekerjaan kepada Charles sebagai salesman dan duta perusahaan tersebut, dan mempromosikan sepatu di seluruh Amerika Serikat. Ia bekerja di perusahan Converse hingga ajal menjemputnya di tahun 1969.
Ketika Amerika Serikat ikut Perang Dunia II pada tahun 1941, Produksi Converse bergeser ke manufaktur alas kaki, pakaian, sepatu bot, parka, karet pelindung setelan, dan setelan untuk pilot dan pasukan tentara. Populer selama tahun 1950-an dan 1960-an Converse mempromosikan citra Amerika di dunia dengan membuat Converse Yearbook dan itu membuat Converse menjadi sepatu andalan anak SMA dan para atlit. Pada tahun 1970 perusahan Converse membeli hak merek dagang untuk sepatu Jack Purcell dari B.F. Goodrich. Sepatu yang menjadi bagian dari gerakan hippie disertai oleh musisi dan band mereka. Kaum hippies sering memakai sepatu sebagai mismatch untuk mempromosikan individualitas mereka. Converse All Stars tidak lagi hanya sepatu basket, tapi juga sepatu untuk pakaian santai lagi yang mulai untuk mewakili pemberontakan dan kebebasan.
Di tahun 1970 Converse mulai tersingkir karena banyaknya pesaing baru di dunia sepatu seperti Puma dan Adidas, kemudian Nike, dan satu tahun kemudian Reebok yang memperkenalkan produk sepatu secara radikal dan hal itu membuat Converse tidak lagi menjadi sepatu resmi National Basketball Association (NBA).
Karena tergesernya Converse, Converse di ambang ke bangkrutan karena mengurangnya pembeli. pada 22 Januari 2001, perusahaan Converse berpindah tangan, pabrik terakhir di Amerika Serikat ditutup. Setelah itu, manufaktur untuk pasar AS tidak lagi dilakukan di Amerika Serikat, tetapi di sejumlah negara di Asia dan negara-negara Eropa, termasuk Cina, Indonesia, Italia, Lithuania dan Vietnam. Pada 9 Juli 2003, perusahaan Nike membeli perusahaan Converse dengan harga $ US305 juta.
Semenjak itu semakin banyak model sepatu sepatu Converse yang di produksi oleh Converse. seperti Converse The Weapon, Converse special edition yg dibikin untuk The Ramones dan Sailor Jerry. 3 Design baru high top yg di ilhami oleh group band The Who. Ada juga edisi khusus y disebut 1Hund (RED), di mana 15% dari keuntungan digunakan untuk mendukung penanggulangan HIV / AIDS. dan hingga sekarang sudah ada 100 orang lebih seniman dari seluruh dunia untuk membuat kreasi sepatu Converse.
Mantap kan ceritanya. Semoga bermanfaat ya! ^.^
Sumber: Kaskus

Tips Membedakan Converse Original dan Fake

Converse Fake yang beredar di Indonesia biasanya adalah model CT Basic/Classic. Apalagi sekarang ini geng, banyak banget seller-seller nakal yang jual Fake tapi ngakunya jual Ori. Waduh! Kan sayang juga kalo kita ketipu, udah ngeluarin uang ratusan ribu, eh dapetnya Fake juga!
Okew! Kali ini kami akan membagi beberapa tips untuk membedakan antara Converse CT Bassic/Classic Original dan Fake. Namun ini hanya secara garis besarnya saja.
Yang paling sangat mendasar dari untuk melihat antara Fake dan Ori ada 3 aspek. Yaitu dari Tag, Insole dan Heel Patch.
1. Insole
Converse yang ori begini penampakan Insolenya:
IMG_3629
Pokoknya kalo insole Converse CT Bassic/Classic ga kaya gambar di atas, udah di pastikan itu Fake atau palsu.
begini deh contoh insole yang Fake:

Jelek banget kan, dan ga rapih!
2. Heel Patch
Heel Patch tu logo/tulisan Converse All Star yang ada di bagian belakang sepatu. Kalo yang original itu gambarnya penuh alias ngga cacat. Begini deh penampakannya yang ori:
Kalo yang Fake itu pasti heel patchnya ada yang cacat. Alias ngga penuh. Begini deh contohnya:
3. Tag Size
Pada tag size Converse emang agak rumit, ngga kaya Vans. Langsung aja deh, begini penampakan kalo yang Ori:


Gambar di atas adalah contoh Converse made in Indonesia. Kode pabriknya 6x. Oia, Converse itu sama kaya Vans juga loh, punya kode produksi yang menandakan dimana Converse itu di buat.
Indonesia mempunya dua pabrik, di Tangerang yang berkode 6x, dan di Sukabumi mempunyai kode 6y. Cari deh gambar di atas yang ada tulisan 6x-nya.
Dan tidak hanya di Indonesia, untuk pabrik Converse di Asia ada di China dan Vietnam. Untuk kode China ada 7B, 7D & 8E. Dan Converse dari Vietnam mempunyai kode: 9D, 9K & 9Z.
Coba kalian perhatikan angka GYS1D4R400653 dan M64NDCPC00620. Itu sepasang sepatu, yang Original justru berbeda, kalo sama berati Fake gan!
Buat contoh tag size yang Fake kaya begini nih:


liat deh, kanan sama kiri kodenya sama. Lalu pengukurannya juga ngawur banget. Pakenya MM. Bandingin deh sama gambar tag size yang Ori, pasti agan bakal banyak nemu kejanggalan!
namun untuk bagian tag size dan heel patch, pabrik Converse di Indonesia sudah mengeluarkan model baru, mungkin biar semakin susah di replika kali ya! hehe. Tapi untuk model tag size dan heel patch yang baru belum beredar secara resmi di Legal Market. (if you know what i mean).
Nanti deh kalo udah beredar akan kami share juga ya 😀
Jadi begitulah ciri-ciri Converse Ori dan Fake, di atas cuma garis besarnya saja. Dan di atas hanya mengerucut pada garis besar saja, karena di Indonesia memang yang banyak terjadi penipuan kebanyakan ber-model CT Bassic/Classic.
Buat teman-teman yang ingin membeli secara Online, lebih baik lebih berhati hati jika mau membeli model tersebut. Pastikan seller mau memberi jaminan Original. Kalo seller meragukan, tinggalin aja bray! cari ke seller yang udah recommended aja hehe.
Sekian tips dari kami, semoga bermanfaat untuk teman-teman yang membaca. Maaf kalo ada salah kata ya 😀





Tidak ada komentar:

Posting Komentar